
Pengamatan Kedelai di Subak Delod Sema, Badung
Senin (21/4) dilaksanakan pengamatan kedelai pada kegiatan penangkaran tanaman kedelai varietas Devon 2 di Subak Delod Sema, Desa Sading, Kecamatan Mengwi, Kabupaten Badung. Dimana tanaman kedelai sudah berumur 31 HST, atau berada pada fase vegetatif.
Menurut Putu Sutami Penyuluh BRMP Bali, kegiatan penangkaran benih kedelai unggul sangat penting untuk menyediakan benih bermutu bagi petani kedelai di wilayah Bali. "Varietas Devon 2 dikenal memiliki keunggulan dalam jumlah polong per tanaman yang relatif banyak, menjadikannya salah satu varietas dengan potensi hasil biji tinggi. Hal ini tentu menjadi harapan besar bagi petani dan pelaku industri olahan kedelai" Jelasnya.
Putu Sutami, menambahkan dari hasil pengamatan diketahui bahwa pertumbuhan tanaman secara umum menunjukkan vigor yang baik, dengan daun berwarna hijau tua dan batang tegak kokoh. Rata-rata tinggi tanaman mencapai 44 cm. "Pengamatan kali ini juga menjadi bagian dari kontrol mutu lapangan untuk menjamin keseragaman varietas dan mendeteksi dini adanya off-type atau gejala penyakit.tambahnya.
"Selain itu dengan melihat perkembangan positif yang ditunjukkan oleh varietas Devon 2, diharapkan kedelai ini dapat menjadi salah satu solusi peningkatan produksi kedelai nasional, terutama di daerah-daerah yang memiliki agroklimat serupa. Dukungan berkelanjutan dari berbagai pihak sangat diperlukan agar potensi hasil yang tinggi dapat tercapai secara optimal dan memenuhi standar sertifikasi" tutupnya.
Sementara itu Menurut I Made Londra, Analis Standardisasi Ahli Madya BRMP Bali berdasarkan Standar Nasional Indonesia (SNI) 6234:2024 tentang persyaratan umum benih kedelai, benih yang baik harus memiliki kadar air maksimal 11,0% dan bebas dari Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT) serta Organisme Pengganggu Tumbuhan Karantina (OPTK) A2.
Menurutnya OPT yang harus dihindari mencakup serangga Acanthoscelides obtectus, nematoda Heterodera glycines, serta beberapa jenis cendawan seperti Diaporthe phaseolorum, Gibberella zeae, Macrophomina phaseolina, Peronospora manshurica, Pleospora allii, dan Sclerotinia sclerotiorum.
(Putu Sutami)